MANFAAT RADIOISOTOP DALAM BIDANG
HIDROLOGI
OLEH : Ali Gafrun
Akhir-akhir ini, banyak terjadi
masalah di bidang perairan seperti pengendapan lumpur di dalam teluk, kebocoran
pipa yang terdapat dalam tanah, air bendungan yang merembes ke lingkungan dan
lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat merugikan lingkungan dan
manusia. Upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
diantaranya adalah mengecek pipa secara manual dan berkala. Namun, upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, dinilai masih kurang
maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya alternatif untuk mengatasi
permasalahan dalam bidang perairan ini.
Seiring dengan majunya ilmu
pengetahuan, dunia sains juga mengenal nuklir. Nuklir tidak hanya diaplikasikan
dalam bentuk energi saja, tetapi nuklir juga dapat dimanfaatkan dalam bidang
lain,seperti bidang pertanian, bidang industri, bidang pangan dan lain-lain.
Dalam nuklir juga dikenal istilah perunut. Perunut adalah zat kimia yang
digunakan sebagai tanda untuk mengikuti berlangsungnya reaksi kimia atau proses
fisika, atau untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu zat kimia. Perunut ini
biasanya berbentuk radioisotop dari suatu unsur kimia, seperti Na24, I131, Br82 .
Salah satu aplikasi penggunaan
radioisotop adalah sebagai perunut dalam studi hidrologi. Teknik perunut
merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi perilaku
suatu sistem dengan cara menandai sistem dengan bahan tertentu, seperti
misalnya radioisotop. Dengan menggunakan perunut radioisotop, berbagai masalah
dalam bidang hidrologi akan dapat dipecahkan dengan cara langsung yang jauh
lebih cepat dari cara konvensional. Dalam bidang hidrologi, teknik perunutan
dilakukan dengan cara memantau radiasi yang dipancarkan oleh perunut
radioisotop, atau yang lebih dikenal sebagai radiotracer. Dalam studi
hidrologi, radiotracer yang digunakan dilepaskan langsung ke lingkungan. Untuk
dapat digunakan sebagai tracer, radioisotop harus memenuhi persyaratan :
1. Tidak berbahaya bagi
manusia dan makhluk hidup di sekelilingnya
2. .Jumlah radioisotop yang
dilepaskan ke lingkungan harus benar-benar diperhitungkan sehingga tidak
terjadi pelepasan zat radioaktif yang berlebihan ke lingkungan.
3. Radioisotop yang digunakan
harus larut dalam air.
4. Radioisotop tidak akan
diserap oleh tanah, tanaman maupun organisme hidup lainnya.
Tidak dapat dipungkiri, sudah banyak
manfaat yang diperoleh karena menggunakan radiotracer sebagai perunut dalam
huidrologi. Selain itu radiotracer juga dapat dipakai sebagai pendukung metode
non-nuklir lainnya yang telah ada. Meski tidak semua persoalan hidrologi dapat
diselesaikan dengan teknik nuklir ini, namun penggunaan radiotracer seringkali
merupakan satu-satunya metode yang dapat menyelesaikan persoalan. Berikut
adalah contoh pengaplikasian radioisotop dalam bidang hidrologi.
1. Penentuan Arah Gerak Air
Tanah
Data gerakan air tanah
pada suatu wilayah merupakan data yang sangat penting untuk berbagai keperluan,
antara lain dalam kaitannya dengan pembangunan suatu bendungan, penentuan
tempat penyimpanan limbah berbahaya dan sebagainya. Pergerakan air tanah selalu
sesuai dengan kondisi geologinya. Sehingga untuk mengetahui pergerakan air
tanah ini salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode sumur banyak.
Pada metode ini radiotracer diinjeksikan ke dalam sumur yang berada di
tengah-tengah, dengan demikian radiotracer tersebut akan larut dan kemudian
bercampur dengan air tanah. Radiotracer yang terlarut selanjutnya akan terbawa
ke manapun air tanah mengalir. Dengan mencacah intensitas radiasi pada air
tanah di sumur-sumur lain yang ada di sekelilingnya, maka arah gerakan air
tanah di tempat tersebut dapat dengan mudah ditentukan, yakni dengan cara
mengetahui ada atau tidaknya radiotracer yang terlarut dalam air. Dalam hal
ini, radiotracer hanya akan ditemukan pada air tanah di sumur-sumur tertentu
saja, ini artinya arah aliran air tanah akan menuju sumur yang air tanahnya
mengandung radiotracer yang sebelumnya diinjeksikan. Selain mengetahui gerakan
air tanah, teknik perunut ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan
aliran air tanah dan permeabilitasnya.
2. Deteksi Kebocoran dan
Sumbatan Pipa Bawah Tanah
Mencari kebocoran dan
sumbatan pipa di bawah tanah merupakan pekerjaan besar dan tidak sederhana.
Dengan teknik perunut radioisotop, pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar
tersebut ternyata dapat disederhanakan. Pemeriksaan kebocoran pipa di bawah
tanah dengan perunut radioisotop dapat dilakukan langsung dari permukaan tanah
di atas pipa, tanpa perlu dilakukan penggalian. Metode pemeriksaan yang
dilakukan adalah dengan menginjeksikan perunut radioisotop ke dalam aliran.
Pergerakan radioisotop tersebut di dalam pipa dapat diikuti dari atas tanah
menggunakan pemantau radiasi. Tempat yang memberikan hasil cacahan radiasi yang
tinggi mengindikasikan telah terjadi kebocoran di tempat tersebut. Untuk
menenukan letak sumbatan dalam pipa, sebuah polipig berisi radioisotop
dimasukkan ke dalam pipa. Arah pergerakan polipig tersebut dapat diikuti dengan
pemantau radiasi dari luar pipa. Polipig akan berhenti di tempat terjadinya
sumbatan.
3. Mengetahui Karakterisktik
Aliran Cairan di Sumur Minyak
Perunut radioisotop dapat juga
digunakan untuk studi hubungan antar sumur-sumur minyak untuk mengetahui
karakterisktik aliran cairan di sekitar sumur minyak tersebut. Evaluasi yang
akurat tentang karakteristik reservoir minyak pada proyek Enchanced Oil
Recovery, dengan metoda penekanan air menggunakan perunut radioisotop yang
injeksikan ke dalam lubang sumur, kemudian dipantau di setiap sumur-sumur
minyak yang ada. Hasil lain yang diperoleh berupa data gerakan cairan minyak
dan waktu transit antara sumur injeksi dengan sumur produk.
0 Komentar