Created by : Ricko Rachmadillah Sirait
Mahasiswa Prodi Elektro Mekanika 2021
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
Probe Neutron untuk
Mengetahui Kedalaman Air Sebagai Penunjang Sistem Irigasi Pertanian
Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagaian
besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Namun, terdapat kendala yang
dialami di berbagai daerah seperti kurangnya pasokan air .Hal tersebut karena
letak air dari permukaan tanah yang begitu dalam. Selain itu banyak pencemaran
pada sungai sehingga sulit untuk dimanfaatkan sebagai system irigasi. Padahal
sebegitu pentingnya air untuk kegiatan pertanian. Untuk mengatur dan mengelola
tata distribusi air untuk pertanian diatur melalui manajemen sistem irigasi
yang professional serta dimulai dari penentuan sumber air yang bisa didapat
dari air tanah atau sungai.
Untuk penentuan sumber air ini dilakuakan beberapa tahapan. Yang pertama yaitu survey geologi dengan melakukan pengamatan dan pemerikasaan terhadap geologi tanah untuk mengetahui kemungkinan adanya sumber air di dalam tanah. Selanjutnya, survey geofisika dengan menggunakan teknologi seperti seismic, elektromagnetik, dan resistivitas untuk mengetahui kedalaman air di dalam tanah. Kemudian pengeboran sumur yang diindikasikan oleh survey geologi dan geofisika. Dengan langkah-langkah tersebut banyak memerlukan biaya yang dikeluarkan. Semua cara diatas diperlukan untuk memastikan ketersediaan air di dalam lahan tersebut, karena tidak ada satu cara saja yang dapat menjamin ketersediaan air di dalam lahan. Oleh karena itu diperlukan satu alat khusus untuk mengetahui secara akurat letak kedalaman air tanah.
Penetapan kadar air tanah dengan neutron probe adalah
salah satu cara pengukuran kadar air tanah tidak langsung. Cara ini bersifat
tidak destruktif atau tidak merusak sehingga dapat dilakukan secara terus
menerus dengan dosis yang disesuaikan. Dengan menggunakan neutron probe, kadar
air tanah dapat ditetapkan pada titik-titik yang sama pada berbagai kedalaman
tanah secara berulang-ulang. Oleh karena itu, metode ini sering digunakan dalam
penelitian neraca air tanah, penelitian penyerapan air, penelitian pergerakan
air tanah, dan lain-lain. Dengan alat tersebut sangat memantu dalam hal
pemenuhan kebutuhan air dalam bidang pertanian. Secara rinkas kerja dari alat
ini yaitu dengan memanfaatkan inti atom hidrogen (H) yang mempunyai daya
menyebar dan melemahkan (memperlambat kecepatan pergerakan) neutron. Sifat
inilah yang dimanfaatkan dalam metode penentuan kadar air dengan menggunakan
neutron probe (Agus Fahmuddin, 2005). Untuk pengukuran kadar air dalam tanah
sebaiknya atau secara efektif dilakukan pada kedalaman lebih dari 15 cm. Karena
jika kurang dari 15 cm maka sebagian neutron akan lepas ke udara sehingga tidak
dapat dideteksi.
Jadi dapat disimpilkan bahwasannya penggunaan alat
ini sangat efektif untuk penentuan kadar
air tanah. Hal tersebut karena pembacaan secara langsung pada berbagai
kedalaman serta pengukuran yang dilakukan sangat cepat. Dengan hal tersebut,
sealanjutnya dapat dilakukan pengeboran untuk mendapatkan air sebagai irigasi
pada lahan pertanian. Cukup hanya sekali uji coba untuk medapatkan informasi
kedalaman air dalam tanah.
Sumber :
Agus et al.,2006.
Penetapan Kadari Air Tanah dengan Neutron Probe.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian.
0 Komentar