Teknologi Nuklir Bisa Digunakan Untuk Pembuatan Topeng Masker Wajah?

Teknologi Nuklir Bisa Digunakan Untuk Pembuatan Topeng Masker Wajah?

Oleh
Ikhwan Surya Halim

Banyak hal yang kita lakukan demi menjaga kulit kita seperti memakai skincare dan berbagai macam cara lainnya. Namun terdapat juga cara lain untuk merawat kulit wajah kita salah satunya dengan menggunakan topeng masker wajah.

Topeng masker wajah adalah masker wajah berbentuk lembaran yang terbuat dari serat. Sebagian besar kandungan sheet mask adalah asam hialuronat, ceramide, dan antioksidan. Topeng masker wajah  juga mengandung berbagai kandungan vitamin dan mineral tertentu yang menawarkan berbagai manfaat baik bagi kulit wajah. Tergantung pada bahannya, masker lembaran ini dapat membantu bahan-bahan aktif di dalamnya meresap ke dalam kulit. Manfaat dari topeng masker wajah di antaranya yakni untuk melembabkan kulit, membuat kulity menjadi segar, dan menutrisi kulit dengan baik. 

Pembuatan Topeng masker wajah dengan diiradiasi
 
Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan dibanyak bidang, salah satunya dalam pembuatan kosmetik. Salah satu pemanfaatannya seperti dilansir dari skripsi Eli Felasih (2010) berjudul PEMANFAATAN SELULOSA BAKTERI - POLIVINIL ALKOHOL (PVA) HASIL IRADIASI (HIDROGEL) SEBAGAI MATRIKS TOPENG MASKER WAJAH, bahwa dia menggunakan mesin berkas elektron (MBE) untuk mendapatkan hasil bahan layak uji pembuatan topeng masker wajah buatannya.
 
Pembuatan topeng masker wajah berbahan selulosa yang dihasilkan dari proses fermentasi Acetobacter xylinum menggunakan media air kelapa sebagai sumber mikronutrien yang disebut selulosa bakteri. Selulosa adalah polisakarida yang dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman yang membentuk dinding sel dari tanaman, sedangkan yang digunakan untuk pembuatan masker wajah adalah selulosa bakteri yang didapat dari fermentasi bakteri
 
Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang akan membentuk nata de coco (pelikel selulosa bakteri) jika ditumbuhkan dalam air kelapa. Air kelapa digunakan untuk memfermentasikan Acetobacter xylinum menjadi selulosa. Pemanfaatan selulosa sebagai bahan baku biomaterial haruslah bersifat steril, salah satu cara sterilisasi paling praktis adalah dengan iradiasi MBE (mesin berkas elektron) pada dosis 25 kGy. Hasil dari iradiasi yakni terjadi reaksi degradasi atau perubahan ikatan silang. Pemanfaatan pada bidang kosmetik, khususnya untuk matriks topeng wajah, sifat dan karakteristik selulosa bakteri masih memiliki keterbatasan sehingga perlu dikombinasikan dengan material lain seperti polivinil alkohol (PVA) yang mempunyai sifat fisik yang baik, tidak toksik, dan mempunyai kemampuan menyerap air yang relatif tinggi. Sifat fisik hidrogel yang terpenting adalah kemampuan hidrogel dalam menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar.

Kesimpulannya topeng masker wajah terbuat dari selulosa bakteri hasil fermentasi Acetobacter xylinum dengan air kelapa yang di-iradiasi dengan MBE menjadi hidrogel yang selanjutnya diberi PVA. Penggunaan PVA bersifat tidak toksik, dapat menyerap air tinggi, dan tak bersifat karsinogenik atau tidak menyebabkan kanker. Untuk menambah kegunaan dari topeng masker wajah ini ditamb asam askorbat (vitamin C) sebagai antioksidan. Hasil dari pembuatan topeng masker wajah terbukti berhasil meskipun perlu dilakukan pengujian lebih lanjut membran selulosa bakteri – pva sebagai matriks topeng masker wajah secara mikrobiologi dan kemampuan membran selulosa bakteri – pva sebagai matriks topeng masker wajah.



0 Komentar