IRADIASI BAGI PETERNAK

 

IRADIASI BAGI PETERNAK

Oleh
Levana Della Mahir

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Dibalik pemeliharaan tersebut muncul masalah-msalah yang dihadapi oleh para peternak dalam melaksanakan kegiatan mereka, contohnya virus yang menyerang pada hewan ternak. Maka dari itu kekhawatiran mereka terhadap produksi hasil ternak akan berpengaruh. Menghadapi hal tersebut para peneliti dan para peternak bekerja sama dalam meningkatkan hasil produksi dengan cara pengendalian penyakit ternak maupun pengembangan hormone dan vaksin.

Dalam pengendalian penyakit ternak, para peneliti dan para peternak menggunakan metode iradiasi. Iradiasi merupakan suatu proses ketika suatu objek terpapar suatu radiasi. Teknik iradiasi pada hewan ternak adalah dengan cara mengambil sampel virus yang menyerang hewan ternak lalu di iradiasi untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Setelah mendapatkan hasil yang mumpuni, antivirus tersebut akan diuji coba ke hewan ternak. Metode iradiasi ini dapat menggunakan sumber radioaktif Co-60 ataupun Cs-137. Selain itu juga ada pemanfaatan sinar-X dalam iradiasi yang dioperasikan dengan energi pada atau dibawah 5 MeV.

Dalam metode iradiasi selain untuk pengendalian penyakit ternak, metode ini dapat digunakan untuk pengembangan hormon dan juga vaksin. Dalam pengembangan hormon hewan ternak, Metode iradiasi untuk mengoptimalkan kerja pada hormon steroid. Hormon-hormon steroid dapat berikatan dengan reseptor protein yang spesifik didalam sitoplasma. Komplek reseptor protein-protein ini kemudian memasuki inti dan akan berikatan dengan reseptor pada DNA. Ikatan ini mempengaruhi kebakaan (gen) dan membentuk lebih banyak m-RNA yang relevan dan berakibat meningkatnya pembentukan molekul protein spesifik yang mempunyai aktivitas enzimatik. Pada proses ini unsur radioaktif dapat dipakai untuk menentukan sel tujuan (target cell) dari hormon steroid, dengan menggunakan hormon steroid yang telah diberikan kepada subjek yang akan diperiksa dan kemudian mengadakan analisis reseptor. Dengan demikian tidak saja sel-sel targetnya dapat diketahui, tetapi juga intensitas kerja hormon steroid pada sel-sel tertentu dapat dikontrol.

Selanjutnya dalam metode iradiasi untuk pengembangan vaksin, contoh vaksin yang pernah diuji coba adalah vaksin koksivet. Vaksin koksivet adalah vaksin untuk penyakit koksidiosis pada anak ayam yang dibuat dengan teknik radiasi dan merupakan hasil kegiatan penelitian Bersama antara Pusat Veterinaria Farma Surabaya, Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) – BATAN, dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Awalnya Pengendalian atau pemberantasan penyakit ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan farmasetik yang disebut dengan koksidiostat, tetapi hal ini sangat beresiko karena jika penggunaannya tidak tepat dapat menimbulkan efek samping seperti terjadinya resistansi dan timbulnya keracunan. Karena hal tersebut muncullan alternatif lain yaitu pemberian vaksin. Vaksin koksivet memanfaatkan penyinaran radioisotope yang berisi bahan aktif parasite protozoa Eimeria tenella, yang memberikan kekebalan pada anak ayam selama 6 bulan. Mengikuti perkembangan penyakit yang ada pada ternak, penyakit koksidiosis tidak hanya disebabkan oleh satu jenis spesies koksidia, tetapi terdiri dari beberapa spesies. Sehingga terdapat peningkatan mutu dan efektifitas vaksin koksiviet menjadi vaksin polyphanet.

Teknik iradiasi untuk hewan ternak yang telah dijelaskan memerlukan Teknik maupun dosis yang tepat agar pemanfaatan tersebut dapat menghasilkan produk tenak yang maksimal. Agar terhindar dari penyalahgunaan dosis radiasi, Komisi Kodex Alimentarius FAO/WHO menetapkan bahwa dosis untuk bahan makanan tidak melebihi 10 kGy. Badan Pengawas Tenaga Nuklir RI juga mengatur tentang Keselamatan Radiasi pada Nomor 4 Tahun 2020. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2007 tentang keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

 

0 Komentar