METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DALAM LINGKUNGAN

METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DALAM LINGKUNGAN 

 Oleh 
 Jonatan Manalu 


     Lingkungan sangat mendukung kehidupan manusia, sehingga perlu dijaga dan bila ada perubahan diperlukan evaluasi dampaknya pada makhluk hidup. Unsur yang ada di dalam lingkungan perlu dijadikan sebagai sampel untuk dianalisis. Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) merupakan salah satu Teknik Analisis Nuklir yanag dapat menganalisis unsur secara kualitatif dan kuantitatif yang saat ini sedang dikembangkan sebagai salah satu aplikasi teknik nuklir.

    AAN di dalam reaksi inti dapat berupa reaksi penangkapan neutron (n,y) yang ditulis dalam reaksi berikut : 



     Metode AAN digunakan untuk melakukan pemantauan tanah, debu, sedimen laut, dan udara. Metode ini tidak merusak bahan yang diuji, mampu menganalisis dengan tingkat ketelitian ang sanagat tinggi mencapai orde ppb (part per billion) yang tidak mungkinj dihasilkan oleh metode lain. 





     Ketika inti atom sampel menangkap neutron, neutron menjadi terikat kuat dalam inti energi. Pelepasan yang mengikat energi ini digunakan bersama oleh seluruh inti, yang meninggalkannya dalam keadaan tereksitasi. Inti yang tereksitasi kembali ke keadaan awal dengan memancarkan sinar gamma. De-eksitasi atom membentuk isotop baru yang masih bersifat radioaktif yang tidak stabil terhadap peluruhan beta. Peluruhan beta mirip dengan emisi foton. Peluruhan beta memperlihatkan inti yang tereksitasi yang memancarkan sinaar gamma untuk mencapai keadaan awal. 


      Metode Analisis Aktivasi Neutron memanfaatkan fenomena tumbukan neutron terhadap unsur-unsur dalam suatu bahan/lingkungan, sehingga unsur-unsur tersebut dalam kondisi tidak staabil (radiaoktif). Untuk mencapai keadaaan stabil, unsur tersebut melepaskan partikel beta dan paket energi. Paket energi tersebut berupa sinar gamma yang bersifat karakteristik untuk setiap unsur, sehingga dapat dibedakan unsur yang satu dengan unsur yang lain. Dengan memanfaatkan sinar gamma, konsentrasi unsur dapat ditentukan. Perlu diketahui juga, jika sampel non radioaktif kadang berubah menjadi radioaktif setelah terjadi bombardment dengan radiasi gamma.

0 Komentar