KENALI IPTEK
NUKLIR, DAN GUNAKAN MANFAATNYA
Oleh
Rika Revina
Keberadaan teknologi nuklir oleh
sebagian masyarakat dipersepsikan sebagai senjata, bom, atau hal lain yang
negatif. Padahal, keberadaan nuklir pemanfaatan serta penerapannya diberbagai
sektor kesehatan, pertanian, rumah sakit, industri, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Oleh karena itu, pentingnya menggelar pameran, contohnya pameran
ATOMOS EXPO pada tahun 2013 yang pembukaannya disampaikan oleh Dr. Ir.
Djarot Sulistio Wisnusubroto. Disana
diperlihatkan hasil karya nyata yang diperagakan kepada masyarakat supaya
mereka dapat melihat dan memahami secara fakta bahwa bangsa Indonesia sudah
mampu menguasai teknologi nuklir dan mengembangkannya untuk tujuan
kesejahteraan. Melalui pameran tersebut, diharapkan kepada masyarakat supaya
dapat memahami bahwa nuklir dapat digunakan untuk memajukan dan mensejahterakan
kehidupan manusia, dan tidak selalu digunakan untuk senjata atau bom.
Pameran produk teknologi hasil
karya anak bangsa di bidang nuklir dan pemanfaatannya yang sudah meluas
diberbagai sektor pembangunan. Kegiatan ini sebagai media sosialisasi dan
penyampaian informasi kepada masyarakat luas tentang kemampuan bangsa sendiri
yang sudah menghasilkan banyak karya di bidang nuklir dan memiliki peran dalam
pembangunan nasional. Dalam penyampaian jejak pendapat nasional yang dilakukan
selama tiga tahun terakhir tentang pemanfaatan teknologi nuklir. Hasil jejak
pendapat nasional itu 76,5 persen responden setuju pemanfaatan iptek nuklir di
Indonesia. Dalam pernyataan responden tersebut terdapat 60,4 persen menyatakan
setuju untuk energi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Mengenai logo BATAN yang baru,
Menristek mengungkapkan kebanggaannya terhadap BATAN yang sangat professional
dan disiplin mengelola limbah nuklir selama 20 tahun. Berkat dari itu, BATAN
mendapatkan hadiah dari Wina berupa alat detektor. Meskipun dambaan untuk
memiliki PLTN belum terealisasi, namun BATAN secara berkesinambungan melakukan
riset dengan menggunakan iptek nuklir untuk digunakan dibidang lainnya.
Contohnya bisa dibidang seperti pertanian, terhadap padi kita yang biasanya
hanya menghasilkan lima sampai enam ton per hektar, dengan menggunakan iptek
nuklir produksi padi mencapai sembilan bahkan sepuluh ton per hektar. Iptek
nuklir juga digunakan bagi bidang kesehatan, misalnya pada terapi penyakit
kanker.
Bahkan iptek nuklir juga bisa
dipergunakan untuk mengawetkan makanan semacam rendang, gudeg, dan pepes.
Pemanfaatan seperti diharapkan bisa lebih mengakrabkan lagi nuklir kepada
masyarakat, bahwa makanan itu aman untuk dikonsumsi, engan begitu pemahaman
masyarakat terhadap iptek nuklir bisa lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
0 Komentar